Rabu, 01 September 2010

Ramadhan Berakhir, Lanjutkan Amal & Ibadah!

Damai sekali rasanya ketika mendengar bacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang bergema dimana-mana akhir-akhir ini. Bahagia hati ini saat melihat masjid-masjid selalu dipenuhi oleh jama'ah-jama'ah baik kaum adam maupun hawa, dari generasi tua hingga yang muda. Bangga rasanya ketika menyaksikan begitu kokoh dan hangat hubungan antara umat Islam yang tercermin saat buka puasa bersama dan ketika sholat tarawih berjama'ah. Semuanya berbuka puasa dan berjama'ah bersama tanpa membedakan status maupun strata sosial yang ada. Yang terlihat adalah kehangatan dan keharmonisan yang terpancar diantara para umat Islam saat ini. Inilah wajah Islam yang sesungguhnya; damai, sejuk, memancarkan keteduhan, mengayomi, penuh berkah dan rahmat bagi alam semesta ini.

Pekan ini puasa di bulan Ramadhan telah memasuki 10 hari yang terakhir. Dimana 10 hari yang terakhir ini Allah SWT mengaruniakan kepada umat Muhammad satu malam yang istimewa dan penuh berkah, yakni malam Lailatulkadar atau Lailatul Qadr. Ibadah yang dikerjakan pada malam itu nilai pahalanya lebih utama daripada pahala beribadah selama seribu bulan. Subhanallah, AllahuAkbar!, padahal belum tentu umur kita bisa mencapai seribu bulan. Dimalam Lailatulkadar itu atas perintah Allah SWT para malaikat diutus turun ke bumi untuk menaburkan rahmat dan nikmat untuk hamba-hamba Allah yang melaksanakan ibadah pada malam tersebut. Maka dari itulah kita dianjurkan untuk beriktikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan ini. Iktikaf bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Alllah.

Namun pada kenyataannya ketika penulis melihat beberapa masjid khususnya di wilayah Jogja-Purworejo pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan ini (hehe) yang terjadi justru kebalikannya. Jama'ah sholat wajib maupun tarawih tinggal beberapa shaf saja. Bahkan jama'ah di masjid kampung atau desa bisa dihitung dengan jari. Di kawasan kos atau kampus seperti kota Jogja masjid-masjid mulai ditinggalkan para mahasiswa yang mudik ke kampung halamannya. Tinggal beberapa mahasiswa KKN/PPL yang diantara mereka masih rajin jama'ah ke masjid. Di samping beribadah, juga dapat cari buka puasa yang gratis-gratis, hehe. Dan secara umum bisa dibilang pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan ini masyarakat lebih sibuk mempersiapkan acara mudik dan penyambutan hari lebaran nanti. Ya sudahlah, penulis ucapkan selamat mudik, selamat berlebaran dan tetap WASPADA di jalan. Namun jangan lupa pula raihlah kemenangan sejati di hari lebaran nanti dengan memperbanyak amalan-amalan ibadah kepada-Nya.

Sedih sekali rasanya ketika bulan suci Ramadhan yang penuh berkah dan maghfiroh-Nya ini akan segera berakhir dan meninggalkan kita semua para umat Islam. Yang menjadi pertanyaan di benak penulis sekarang adalah setelah bulan suci Ramadhan ini berakhir, apakah kita para umat Islam akan tetap rajin dan istiqomah selalu dalam beramal ibadah kepada-Nya? Masihkah kita akan tetap bersujud kepada-Nya di tengah malam yang mana banyak hamba-hamba Allah yang masih tertidur pulas? Masihkah akan terdengar gema lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an dimana-mana? Apakah kita para umat Islam akan tetap berjama'ah dan memakmurkan masjid? Apakah kita akan terus berbagi kepada sesama? Masihkah kelak akan terus terpancar kehangatan persaudaraan dan kekokohan persatuan antar kita para umat Islam? Tentu pertanyaan-pertanyaan ini hanya bisa terjawab oleh masing-masing pribadi kita. Hehe…

Saudara-saudara pembaca sekalian, kini hari lebaran sudah diujung mata. Beberapa hari lagi kita para umat Islam akan merayakan idulfitri. Melalui tulisan sederhana ini penulis ingin menyampaikan beberapa pesan untuk kita para umat Islam khususnya. Mari sambut idulfitri dengan sukacita, namun janganlah kita berlebih-lebihan dalam merayakannya. Sedikit refleksi, marilah kita lihat masih banyak saudara-saudara kita yang tidak bisa merayakan hari lebaran karena himpitan ekonomi yang terus menggencet kehidupan mereka. Bagi kita yang berkesempatan mudik pulang kampong halaman tentu patut bersyukur, karena banyak saudara-saudara kita di perantauan sana yang harus menahan rindu dan bersahabat dengan kesepian, karena tuntutan pekerjaan yang masih menumpuk, tidak punya cukup uang untuk mudik, atau mungkin sudah kehabisan tiket. Nah, maka dari itu syukuri saja apa adanya, tak perlu merayakan hari lebaran dengan berlebih-lebihan di atas penderitaan saudara-saudara kita nan jauh di sana.

Yang terakhir, okelah bulan suci Ramadhan ini boleh berakhir sebentar lagi. Namun jangan sampai beribadah kepada-Nya pun kita akhiri sampai di sini. Ramadhan boleh berakhir, tapi amal sholeh dan ibadah mari terus lanjutkan saudara-saudara, hehehe! Jangan sudahi kebiasaan-kebiasaan positif yang telah kita bangun selama bulan Ramadhan ini. Bulan Ramadhan harus kita sikapi sebagai bulan penggemblengan bagi kita para umat Islam. Hasilnya tentu akan nampak jelas pada kualitas kehidupan sosial dan meningkatnya ketaqwaan kita kepada-Nya pada sebelas bulan berikutnya.

Untuk itu, pada sebelas bulan berikutnya nanti marilah kuatkan kembali iman kita kepada-Nya. Biarkan bibir kita selalu basah karena bertasbih kepada-Nya. Buatlah agar lantunan ayat-ayat suci Al-Quran terus menggema, tidak hanya saat acara-acara pengajian atau acara-acara hajatan saja. Tunjukkan terus pada dunia, kehangatan persaudaraan serta kekokohan persatuan antar umat Islam. Tegaskan kepada seluruh penghuni alam semesta ini, Islam itu DAMAI! Wahai saudara-saudaraku sekalian (waduh dah kaya' ustadz aja nih, hehe), agama Islam itu tidak pernah ada paksaan untuk masuk ke dalamnya dan Islam juga tidak pernah mengajarkan cara-cara kekerasan, apalagi terorisme yang belakangan tenar di Indonesia. Kekerasan hanya boleh digunakan untuk mengalahkan atau menaklukkan suatu kemunkaran/kebatilan. Itu pun ada aturan-aturan serta batasan-batasannya di dalam agama Islam, tidak boleh semena-mena dan tidak boleh berlebih-lebihan. Karena semua yang berlebih-lebihan itu tidaklah baik!

Selanjutnya, penulis ingin mengucapkan selamat menantikan hari raya Idulfitri 1431 H kepada para pembaca sekalian dan seluruh umat Islam di dunia. Juga kepada teman-teman, sahabat-sahabat, dan saudara-saudara penulis dimanapun berada. Bagi yang mau mudik, selamat mudik aja. Tetaplah WASPADA, dan jangan lupa selalu berdoa mohon perlindungan kepada Allah SWT. Patuhilah rambu-rambu dan peraturan lalu-lintas yang ada. Jika diperjalanan merasa capek dan ngantuk, lebih baik istirahatlah sejenak di masjid atau pom bensin terdekat, hehehe…Selamat Mudik, Selamat Lebaran!

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More